KARAKTER PEMUDA INDONESIA



Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai ragam budaya, masyarakatnyapun memiliki berbagai jenis karakter dan watak yang berbeda-beda. Wilayahnya yang terbentang dari ujung barat yaitu Sabang hingga sampai ujung timur yaitu Merauke, membuat Indonesia kaya akan suku dan budaya. Jadi, tak heran jika Indonesia pernah memiliki pemuda-pemuda yang luar biasa hingga mampu menggagas Indonesia menjadi sebuah negara, khusunya di Era sebelum kemerdekaan Indonesia. Ini terbukti dengan lahirnya Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang isinya adalah sebagai berikut.
1.      KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
2.      KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
3.      KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Tidak cukup sampai disitu saja para pemuda-pemuda Indonesia juga seakan pernah menorehkan tinta emas karena tidak lepas dari peran dan semangat merekalah Indonesia berhasil memproklamasikan diri menjadi sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kala itu Indonesia dijajah oleh Jepang.
Sesudah Indonesia merdekapun para pemuda Indonesia khusunya para mahasiswa pernah membuat suatu gebrakan yang sangat nyata hasilnya yaitu, pada masa pemerintahan presiden Soeharto yang kala itu memimpin Indonesia hingga sekitar 32 tahun lamanya. Mereka berhasil menggulingkan presiden Soeharto dari singgasana kepresidenan dalam peristiwa berdarah yang kita kenal dengan Istilah “Tragedi Tri Sakti.” Itu semua sudah sangat menjadi bukti bahwa Indonesia pernah meiliki pemuda-pemuda yang luar biasa. Meraka seakan memiliki semangat yang sangat tinggi untuk membangun bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang merdeka, jiwa kepahlawanan mereka tidak bisa diragukan lagi. Karena, dengan itu semua massa pemerintahan Soeharto yang terkenal dengan tangan besinya bisa mereka gulingkan. Sehingga wajarlah kala itu muncul statmen dari Taufik Ismail yang berbunyi “Mahasiswa takut pada dosen, dosen takut pada dekan, dekan takut pada rektor, rektor takut pada menteri, menteri takut pada presiden, presiden takut pada mahasiswa.”
Itulah segelintir kisah bagaimana pemuda Indonesia yang dulunya terkenal kritis, agresif, dan berani bergerak. Namun itu semua seakan hanya menjadi selembar kisah atau bahkan menjadi secuil kisah keberhasilan pemuda Indonesia pada zaman dulu yang menorehkan berbagai prestasi dalam rangka membangun negara Indonesia tercinta ini. Itu dulu, faktanya semua itu sekan berubah 180 derajat. Karena, pemuda Indonesia saat ini seakan kehilangan karakternya yang dulunya terkenal kritis, agresif, dan berani bergerak berubah menjadi apatis, pasif, bahkan untuk diajak bergerak saja sangat enggan.
Pemuda saat ini lebih cepat merasa puas dengan apa yang mereka capai tidak peduli dengan tentang apa pencapaian yang mereka capai asalkan mereka senang dengan hal itu, maka bagi mereka sah-sah saja meskipun yang mereka capai itu bersifat negatif atau bahkan merugikan diri mereka dan masyaraat disekitar mereka. Sebagai contoh pemuda saat ini yang kehilangan karakter aslinya adalah mudahnya emosi mereka terselut hingga tak jarang tauran sering terjadi tauran dimana-mana antar pemuda atau antar pelajar yang notabenenya adalah calon penerus bangsa Indonesia ini. parahnya lagi jika hal ini sampai menimbulkan korban jiwa. Masalah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan kepala dingin atau jalan musyawarah, malah berubah menjadi isap tangis keluarga yang ditinggalkan oleh korban tauran tadi.
Disisi lain tak jarang juga pemuda ataupun mahasiswa yang hanya memikirkan prestasi mereka diajang akademiknya saja, tanpa melihat bagaimana keadaan bangsa Indonesia ini yang seakan ditinggalkan oleh pemudanya yang berkarakter kritis, agresif, dan berani bergerak. Mereka yang hanya mementingkan nilai atau IP yang tinggi namun bersifat acuh tak acuh terhadap permasalahan negeri ini.
Itu semua adalah permasalahan pemuda Indonesia saat ini. masalah lain yang membuat pemuda Indonesia kehilangan karakternya adalah era globalisasi yang tak mampu mereka filter dengan baik. Masuknya budaya barat adalah salah satu contohnya mereka seakan diberdayakan oleh budaya barat yang menurut mereka budaya itu sangat keren, meresa ketinggalan jika tidak mengikutinya, atau bahkan selalu memonitor perkembangannya. Sehingga merekapun lupa dengan budaya Indonesia yang semestinya mereka lestarikan.
Sekarang yang harus difikirkan adalah bagaimana cara pemuda Indonesia untuk mengembambalikan karekternya yang tidak hanya terkenal kritis, agresif, tapi juga ramah, berakhlak mulia, cerdas secara Intelektual, emosional, serta cerdas secara spiritual. Mengembalikan atau mewujudkan karekteristik pemuda Indonesia, bukanlah perkara yang mudah, karena tidak semudah membalikan telapak tangan manusia. Semua instansi negara ini harus ikut serta didalamnya. Dimulai dari kedua orang tua, setiap anak haruslah dibina dengan baik, jangan sampai mengabaikan anak-anaknya karena sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, pendidikan juga harus seimbang jangan sampai hanya mementingkan pendidikan umum saja tapi pendidikan tentang agamapun harus diperhatikan. Agar nantinya mereka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Selanjutnya adalah pemerintah. Pemerintah harus jelih dalam mengatur sistem pemerintahan agar nantinya pemuda Indonesia dapat mencontoh serta menteladani sikap pemerintah tersebut. Namun, nampaknya para pemimpin negeri ini juga sudah kehilangan karakteristiknya sebagai pemerintah, para pejabat negara contohnya masih banyak melakukan tindak pidana korupsi. Masalah ini seharusnya tidak akan pernah terjadi jika waktu mudanya mereka semua memiliki kepribadian baik karena karakter para pemimpin dimasa kini merupakan hasil dari didikan karakter dimasa yang telah lalu.
Untuk itu bagi para pemuda Indonesia sudah saatnya kalian bangun dari tidur kalian. Sadarlah bahwa kalian adalah calon pemimpin dinegeri ini dimasa yang akan datang!. Jika kalian masih terlena dan acuh tak acuh terhadap masalah bangsa ini lalu siapakah yang akan merubah nasib bangsa ini kedepannya?. Apakah kalian rela jika nantinya nasib bangsa ini tetap seperti ini atau bahkan lebih parah lagi.?
Sudah saatnya kalian mencari dan menemukan kembali karakter pemuda Indonesia, karena dengan menemukan karakter itu kembali, bangsa ini mungkin bisa terlepas dari segala macam masalah yang menerpa saat ini. Karena, para pemuda adalah agent of change. Agen perubahan yang nantinya nasib bangsa Indonesia tercinta ini, disandarkan kepundak para pemudanya yang memiliki karakter yang baik. Setiap negara didunia ini sudah pasti memiliki cita-cita untuk memiliki pemimpin yang berkarakter baik, bijakasana, serta adil. Untuk itu harapan terbaik bangsa Indonesia ini ada ditangan para pemuda yang tentunya meiliki karakter yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah tentang: BAIK DAN BURUK

LANDASAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Makalah tentang Rabi'ah al-Adawiyah